Senin, 25 Oktober 2010

terapi oksigen hiperbarik cerebral plasy

OKSIGEN HIPERBARIK (HBO2)
Sunday, February 10, 2008 3:34 PM
seri : kedokteran


Sejarah
Oksigen hyperbarik telah lama di kenal sejak manusia mulai melakukan penyelaman dilaut. Sejak dimulainya pembangunan bawah laut baik itu explorasi minyak, terowongan bawah laut dan sebagainya banyak timbul penyakit yang diakibatkan perbedaan tekanan bawah laut dengan pekerja bawah laut tersebut. Bagi penyelam (Diving) baik yang tradisional maupun yang modern gangguan perbedaan tekanan bawah laut ini merupakan kejadian yang sering dialami pasca penyelaman.
Ilmu tentang oksigen hyperbaric ini dimulai dengan dibangunnya chamber oksigen hyperbaric pertama kali oleh Henshaw tahun 1962 yang pada saat itu disebut Domicillium, perkembangan selanjutnya ditemukan oksigen oleh Priesty tahun 1775. Tahun 1841 Triger membangun Caisson I dan tahun 1850 mulai di publikasikannya penyakit Compressed air illness ( Caisson Disease / Decompression Sickness) bagi pekerja bawah laut.
Awal perkembangan pathofisiologi terjadinya decompression sicknes di perkenalkan oleh Paul Bert tahun 1878 dengan sebutan Barometric Pressure kemudian berkembang bubble theory dan CNS Oxygen Toxicity.
Tahun 1889 di temukannya terapi Caisson workers yang menderita decompression sickness. Tahun 1906 Haldane membuat tabel decompressi sebagai petunjuk bagi penyelam untuk merencanakan lamanya penyelaman serta mengatur jarak dan frekwensi menyelam dalam sehari. Saat ini tabel decompressi ini juga digunakan untuk mengatur jadwal terapi HBO2.
Perkembangan besar pada oksigen Hiperbarik dimulai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ite Boerema tahun 1960 dengan melakukan pembedahan pada babi tanpa transfusi darah dan di beri oksigen bertekanan tinggi ( menjelaskan transport oksigen dalam plasma )pada sehingga babi tersebut hidup tanpa darah untuk beberapa saat, ilmu ini dikenal dengan “Life Without Blood”. Ite Boerema ini merupakan Bapak Kedokteran Hiperbarik Modern.
Setelah perkembangan ilmu oksigen hiperbarik makin pesat maka di bentuklah asosiasi di bidang oksigen Hiperbarik ini dengan nama Undersea Medical Society (UMS) tahun 1967 dan kemudian pada tahun 1987 berganti nama menjadi Undersea and Hiperbarik Medical Society (UHMS) yang berlokasi di Amerika Serikat. Keanggotaan UHMS berlaku untuk seluruh dunia.
Definisi
Oksigen Hiperbarik (HBO2) adalah suatu pengobatan dimana pasien bernafas dengan oksigen 100 % didalam ruang yang bertekanan tinggi ( Chamber ) dibawah tekanan permukaan laut ( > 1 ata, atmosfir absolute)
Tipe Chamber
Kelas A : Human Multiple Occupancy (Multiplace Chamber)
Chamber yang mampu menampung beberapa orang didalamnya
Kelas B : Human Single Occupancy (Monoplace Chamber)
Chamber yang hanya menampung satu orang di dalamnya
Kelas C : Animal
Chamber yang di peruntukkan untuk hewan
Gambar : Monoplace Chamber


Mekanisme Kerja

* Mengurangi Volume Gas dalam darah
* Meningkatkan tekanan O2 di Arteri
* Meningkatkan ikatan oksigen dijarinagan
* Meningkatkan kemampuan membunuh bakteri
* Mengurangi Edema
* Menghambat ikatan neutrofil
* Membantu proliferasi sel
* Mengatur respon sistem imune
Indikasi
# Embolisme Gas atau Udara
# Keracunan Karbon Monoksida (CO)
# Gas Gangren
# Crush Injury, Kompartmen sindrom, iskemia akut
# Penyakit Dekompresi (DCS)
# Meningkakan penyembuhan luka yang sulit sembuh
# Abses intrakranial
# Infeksi jaringan lunak nekrosis
EFEK TERAPI OKSIGEN HIPERBARIK PADA ANAK
Sunday, February 10, 2008 3:25 PM
DENGAN CEREBRAL PALSI DIPLEGIK SPASTIK

seri : kedokteran

Peneliti : D. Montgomery dkk ( McGill University )

Tujuan utama : pengukuran sederhana setiap perubahan tingkatan spastic (muscle tightness)
pada anak pengaruh terapi HBO2.
Dilakukan Pada 25 anak ( 5,6 ± 1,6 tahun )
Penelitian oleh Dokter Hiperbaric dari USA dan UK
Kriteria anak pada penelitian :
a. Batas umur : 3 – 8 tahun
b. Penderita Cerebral Palsy Diplegia Spastic
c. Adanya peningkatan terapi rehabilitasi sekurangnya dalam 12 bulan
d. Medical clearance untuk HBOT
Anak yang diteliti tidak mempunyai riwayat :
a. Pengobatan anti spastic
b. Masalah tingkah laku
c. Asma kronis
d. Kanker
e. Epilepsi
f. Ventriculo-peritoneal shunts
g. Rhizotomy
h. Bedah torak yang baru
i. Sebelumnya telah di lakukan HBO2
Pre dan post terapi oksigen hiperbarik diukur
1. Gross Motor Function Measure (GMFM)
2. Fine Motor Function (Jebsen Test For Hand Function )
3. Spasticity ( Modified Asworth Scale )
4. Video analysis
5. Parental questionnaire
Protokol terapi HBO2 :
a. 20 treatment ( sekali sehari selama 4 minggu atau 2 xsehari selama 2 minggu, 5 hari
    dalam seminggu )
b. 95 % oksigen,
c. 1,75 ATA selama 60 menit
Metode penelitian :
a) 10 anak diterapi di Cleghorn Hyperbaric Oxygen Lab at McGill University satu kali
     sehari dengan 95 % O2
b) 15 anak di terapi di L’instuite Maritime of Rimouski dua kali sehari dengan multiplace
     chamber
Hasil Penelitian :
1. Meningkatan fungsi motor yang menyolok pada 3 dari 5 item test GMFM.
2. Meningkatkan fungsi motor yang baik pada 3 dari 6 test hand
3. Mengurangi spastik pada 3 dari 4 kelompok otot yang di nilai
4. Perbaikan pada 4 dari 9 pertanyaan yang diajukan kepada orang tua.


Sumber : Hiperbaric Medicine Today : Volume I – Issue I – 2000 ( Premiere Issue ) hal. 14
HIDUP ITU COBAAN atau COBAAN ITU HIDUP
Wednesday, January 02, 2008 11:13 PM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar